Pada dasarnya, pekerjaan audit
menggunakan sistem manual (yang kemudian disebut audit manual/Audit Around the
computer) dengan audit menggunakan sistem berbasis komputer atau PDE (yang
kemudian disebut audit komputer/Audit Through the computer) sebenarnya tidak
memiliki perbedaan khusus. Audit manual maupun audit komputer sama-sama
memiliki batasan, jenis, tujuan, standar, serta substansi auditing yang sama.
Yakni memiliki pengertian sebagai sebuah kegiatan pengumpulan dan evaluasi
bukti tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian
antara informasi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dan hal tak
kalah penting adalah auditing harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.
(Arens dan Loebbecke).
Tabel Perbedaan Audit Manual dengan audit PDE
MASALAH
POKOK
|
AUDIT
PDE
|
AUDIT
MANUAL
|
Teknik
audit
|
Pogram khusus
untuk penggunaan teknik audit manual (teknik audit berbantuan komputer)
|
Inspeksi,
observasi, wawancara, konfirmasi, posedur analitis, vouching, verifikasi,
rekonsiliasi, scanning, dsb.
|
Bagaimana
penggunaan teknik audit
|
||
- Apa?
|
Program,
fail dan sistem
|
Fail
dan sisitem
|
-
Dalam hal apa?
|
Fase
pemrosesan, hasil pemrosesan
|
Hasil
pemrosesan
|
- Dengan
apa?
|
- Audit
around the computer
- Audit
through the computer
- Audit
with the computer
|
- Audit
around the computer
|
-
Kapan?
|
Bersamaan atau
setelah pemrosesan oleh program komputer
|
|
Kesalahan
yang berulang terus
|
Kesalahan yang
terus menerus akibat pengolahan transaksi dengan computer yang seragam
sehingga mengakibatkan kesalahan yang material
|
Jika terjadi
kesalahan maka kemungkinan terjadi secara berulang – ulang menjadi kecil
kemungkinanya karena tidak dikerjakan dengan program komputer yang seragam
|
Audit trail
|
Jejak audit
mungkin hanya timbul untuk jangka waktu pendek atau dalam bentuk yang hanya
bisa dibaca oleh computer di mana program untuk masing – masing laporan
keuangan adalah independen sehingga satu transaksi dapat diproses untuk
beberapa tujuan secara simultan dari buku harian sampai dengan laporan
keuangan.
|
Jejak audit
terlihat secara fisik yang memungkinkan seseorang untuk mentrasir informasi
akuntansi perusahaan yang besangkutan
|
Pemisahan tugas
|
Sering tidak
ada pemisahan tugas tetapi tetap harus ada pengendalian alternative sehingga
tidak memungkinkan orang yang sama menguasai transaksi dari awal hingga akhir
tanpa campur tangan pihak lain.
|
Pemisahan tugas
sebagai bentuk pengendalian wajib dilaksanakan untuk mendapatkan opini wajar
tanpa pengecualian
|
Ketergantungan
pada software dan hardware
|
Ketergantungan
pada hardware dan software memunculkan potensial loss yang tinggi karena
pengelolaan input, proses, output dan penyimpanan data dalam bentuk yang
standar.
|
Kemungkinan
potensial loss lebih kecil karena tersedianya jejak audit di samping
pengelolaan input, proses, output, dan penyimpanan data yang terpisah
|
Audit risk
|
Audit risk
lebih besar karena:
- Pengolahan
transaksi yang simultan dalam PDE
- Pengolahan
yang tidak logis
- Kesalahan
memasukan data, baik sengaja ataupun tidak, yang jk terakumulasi akan menjadi
material
|
Audit risk
lebih kecil karena:
- Pengolahan
transaksi yang beragam
- Jika
terjadi kejadian yang tidak wajar maka manusia akan segera mengetahuinya.
- Kesalahan
memasukan data tidak terjadi berulang-ulang
|
Manfaat
penilaian IC
|
Manfaat
penilaian internal control
Untuk
memperoleh keyakinan bahwa:
- Desain
dan implementasi program aplikasi telah dilaksanakan sesuai dengan otorisasi
dan ketentuan manajemen
- Setiap
perubahan pada program aplikasi telah diotoisasi dan disetujui oleh manajemen
- Terdapat
peraturan yang memadai yang menjamin akurasi dan integritas dari pemrosesan
oleh computer, laporan dan hal – hal lain yang dihasilkan oleh computer
- Sumber
data yang tidak akurat telah diidentifikasikan dan telah diambil tindakan
oleh manajemen
- Operator
dan pihak- pihak yang mempunyai akses secara online terhadap system tidak
dapat mengubah masukan, keluaran, program, maupun fail yang ada tanpa
otorisasi yang sah
- Terdapat
peraturan yang memadai untuk melindungi fail yang ada dari akses dan
otorisasi yang sah
|
- Memenuhi
standar pekerjaan lapangan
- Merencanakan
sifat audit
- Menentukan
banyaknya waktu audit dan luasnya prosedur audit dalam pengujian substantive.
|
Cara audit
|
Cara dalam
mengaudit
- Audit
around the computer
- Audit
through the computer
- Audit
with the computer
|
Trace back
informasi akuntansi ke bukti transaksi asalnya
|
Bukti audit
|
Pengumpulan
bukti audit yang handal lebih sulit karena perubahan dalam pengendalian
intern dan beberapa teknik audit manual tidak dapat digunakan kecuali dengan
teknik audit berbantuan komputer
Evaluasi
bukti audit lebih sulit karena harus difahami kapan pengendalian internal
berfungsi dan kapan tidak
|
Pengumpulan
bukti dengan teknik: inspeksi, observasi, wawancara, konfirmasi, posedur
analitis, vouching, verifikasi, rekonsiliasi, scanning, dsb.
|
Pengetahuan
auditor
|
Keahlian
tentang auditing dan akuntansi ditambah keahlian tentang computer oleh salah
seorang tim auditor
|
Dilakukan oleh
seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
seorang uditor
|
Kesimpulan:
Pada dasarnya definisi audit manual dan audit
PDE tidak ada perbedaan secara khusus di mana batasan – batasan auditi PDE sama
dengan audit manual yaitu proses pengumpulan dan penilaian bukti guna
menentukan dan melaporkan kesesuaian antara aktivitas ekonomi dengan kruteria
yang telah ditetapkan. Begitu juga dengan auditornya, jenis audit, tujuan
audit, opini yang diberikan, serta standar auditnya secara substansi juga sama.
Berikut ini adalah definisi audit dari beberapa sumber:
Auditing adalah pengumpulan dan penilaian
bukti mengenai informasi untuk menentukan dan melaporkan mengenai tingkatan
kesesuaian antara infomasi tersebut dengan ketentuan yang ditetapkan serta
dilakukan oleh orang yang berkompeten dan independen. (Arens dan Loebbecke)
Auditing adalah proses yang sistematis
mengenai perolehan dan penilaian bukti secara obyektif yang berkenaan dengan
pernyataan mengenai tindakan – tindakan dan kejadian – kejadian ekonomi dengan
tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan
kriteria yang telah ditetapkan serta untuk mengkomunikasikan hasil – hasilnya
kepada pihak – pihak yang berkepentingan. (American Accounting Association).
Sumber: